DoyanMakan66 - Bila kamu mengenal bakpia pathuk sebagai kue khas Jogja, kali ini ada kuliner lainnya yang gak kalah enak. Asalnya juga dari Jogja, namanya bolu kolmbeng. Keunikan dari kuliner ini adalah pembuatannya yang masih tradisional.
Meski tak lagi berjaya, namun bolu jadul ini masih memiliki pelanggan setia, lho. Bisa dijumpai di berbagai pasar tradisional di Jogja, simak fakta kolmbeng berikut ini, yuk!
1. Apa itu kolmbeng?
Roti kolmbeng merupakan kue bolu khas Jogja yang memiliki tekstur padat, lembut juga renyah saat dimakan. Bolu ini berbentuk kotak dengan beberapa hiasan kacang di atasnya. Meski tampilannya sederhana, rasa kolmbeng yang khas mampu membuat siapa saja bernostalgia ke zaman dulu saat memakannya.
Nama kolmbeng berasal dari kesalahan pengucapan seorang Belanda saat mengatakan kolo mben' yang dalam bahasa Jawa artinya 'dulu'.
2. Dibuat tanpa menggunakan pengawet dan pengembang
Berbeda dari kue bolu modern saat ini, kolmbeng dibuat tanpa menggunakan pengawet, pengembang maupun mentega. Kue jadul ini hanya dibuat dari campuran tepung tapioka, gula pasir dan telur bebek. Kemudian di atasnya diberikan taburan kacang sangrai yang menambah aroma gurih dan wangi pada kue. DominoQQ
Meski tak menggunakan pengembang dan pengawet, tekstur kue ini cukup empuk dan mampu bertahan sekitar tujuh hari bila disimpan dalam suhu ruang.
3. Masih dipanggang dengan oven tradisional
Cara membuat kue ini cukup mudah dan mirip dengan bolu pada umumnya. Adonan akan dicetak dengan cetakan khusus yang berisi 30-35 lubang dan nantinya akan dipanggang dalam oven.
Bila dulu kue ini dipanggang dengan cara tradisional menggunakan gerabah yang dibakar di atas api dari kayu bakar. Di Kulon Progo, pembuatan roti kolmbeng secara tradisional masih dipertahankan, lho.
4. Hanya tiga orang saja yang bertahan membuat kue kolmbeng saat ini
Seperti kue jadul lainnya, kolmbeng juga semakin sulit dijumpai di Kota Gudeg. Dari sekian banyak pembuat kolmbeng, kini hanya bertahan 3 orang saja yang masih setia membuat roti empuk ini. Yang pertama ada di Dusun Diran, Sidorejo, Lendah, Kulon Progo dan dua lainnya ada di Sidomoyo, Beluran, Kapanewon Godean, Sleman.
Ketiganya masih bersaudara dan setia membuat kolmbeng meski pesanan tak lagi sebanyak dulu. Kebanyakan kolmbeng dipasarkan dengan cara diantar ke pedagang pasar dan ada beberapa yang dibeli langsung oleh pembeli di rumahnya.
5. Dikemas dalam mika dan dijual dengan harga terjangkau
Dulu kolmbeng tak hanya jadi sekedar camilan teman minum teh atau ngopi saja, lho. Kolmbeng menjadi bagian tak terpisahkan dari acara yang digelar masyarakat, seperti kondangan, lahiran maupun syukuran. Seiring berjalannya waktu, popularitas kolmbeng menurun kalah saing dengan roti bolu modern yang lebih empuk dan memiliki banyak varian rasa.
Meski begitu masih ada beberapa orang yang tetap setia mencari kue kolmbeng sebagai camilan dan oleh-oleh saat ke Jogja. Harga satu rotinya adalah Rp1.000 hingga Rp2 ribu, biasanya dijual dalam mika berisi 10 roti.
Selain membawa oleh-oleh bakpia, kamu juga bisa mencoba kue kolmbeng sebagai buah tangan kerabat. Setelah mengenal fakta kolmbeng, apakah kamu ingin mencoba camilan jadul khas Jogja ini?
0 Komentar