DoyanMakan66 - Berbeda adat istiadat, berbeda juga budayanya. Bila sebagian wilayah di Indonesia sudah mulai banyak resepsi pernikahan yang menyajikan hidangan dalam konsep prasmanan, tetapi masih ada juga yang menggunakan konsep piring terbang, lho.
Apa itu konsep piring terbang? Konsep ini menghidangkan makanan mulai dari makanan pembuka sampai penutup yang dilakukan oleh seorang pramusaji. Tradisi ini masih dilestarikan di Solo dan beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Klaten dan Boyolali.
Hidangan yang disajikan dari awal sampai akhir pun berbeda dan beragam. Dijamin kenyang, berikut beberapa makanan dalam tradisi piring terbang khas Solo yang wajib kamu tahu.
1. Kue tradisional
Kue tradisional dipilih sebagai hidangan pembuka. Diletakkan pada wadah piring kue, biasanya dalam satu piring terdapat dua jenis kue tradisional yang disajikan.
Meski ada dua jenis, pilihannya pun dibedakan oleh rasa, ada manis dan gurih. Umumnya, kue tradisional yang dihidangkan pada tradisi piring terbang, seperti sosis solo basah, kroket, kue bolu, dadar gulung, dan masih banyak lainnya.
2. Sup
Selang waktu tak berapa lama, tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan selanjutnya, yaitu sup. Hangatnya sup ditambah dengan meriahnya acara, bikin tamu hadirin makin berkesan.
Untuk pilihan supnya beragam, lho. Umumnya jenis clear soup, sup yang identik berkuah kaldu, encer, dan bening. Di antaranya ada sup manten yang identik berisi sayuran dan irisan daging ayam.
Ada pula sup matahari dan sup galantin. Bahkan, ada pula yang menghidangkan selat solo atau bakso untuk menggantikan jenis sup yang telah disebutkan tadi. Lagi lagi, semua tergantung yang punya hajat, ya. DominoQQ
3. Nasi dan lauk
Masuk ke menu utama yang bikin perut auto kenyang, yakni nasi. Nasi yang dihidangkan umumnya berupa nasi putih yang dicetak menggunakan cetakan kue, sehingga tampilannya menarik.
Di sekeliling nasi putih dilengkapi bermacam lauk lezat. Ada capcay, sambal goreng ati, telur pindang, suwir ayam, sampai rendang. Gak cuma itu saja, biasanya nasi dan lauk tersebut dilengkapi dengan kerupuk udang, acar, dan sambal. Wah, mantap betul!
4. Ragam es
Es dipilih sebagai hidangan penutup di setiap acara pernikahan yang menggunakan tradisi piring terbang. Jadi, kalau kamu mendatangi pernikahan dengan konsep ini, itu tandanya rangkaian acaranya sudah hampir selesai.
Nah, es yang dihidangkan juga beragam, lho. Kembali lagi seperti pernyataan di poin sebelumnya. Semua tergantung dari pemilik hajat.
Jenis es yang dipilih umumnya, seperti es kopyor, es buah, dan es gempol. Namun, ada juga yang menyediakan es krim cita rasa lokal yang dikombinasikan dengan puding atau rumput laut.
5. Teh hangat manis dan air putih
Nah, kalau air putih dan teh hangat manis ini biasanya sudah tersedia sebelum hidangan yang disebutkan tadi keluar, lho. Teh dan air putih sudah tersedia di meja yang diletakkan disudut-sudut kursi tamu.
Jadi, begitu tamu undangan datang pun, sudah bisa menyeruput hangatnya teh hangat manis atau menikmati air putih yang disediakan. Tapi ingat, gak boleh kalap, ya! Karena biasanya jumlah air minum pada meja disesuaikan dengan barisan kursi tamu.
Setelah menyimak deretan hidangan pada tradisi piring terbang tadi, apakah kamu pernah mengikuti tradisi pernikahan dengan konsep seperti ini? Bagaimana pendapatmu dengan keunikan tradisi di Indonesia ini?
0 Komentar