DoyanMakan66 - Teh yang berasal dari tanaman bernama camellia sinensis, merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Hal ini tidak mengherankan mengingat rasanya yang menyegarkan dan khasiatnya yang beragam.
Namun, meski berasal dari tanaman yang sama, teh memiliki varian yang sangat beragam. Varian ini bergantung pada bagaimana treatment terhadap tanaman, cara memanen daun, hingga teknik pengolahannya. Di antara beragamnya varian teh, inilah lima jenis teh berdasarkan warna yang memiliki karakter unik dan berbeda.
1. White tea
White tea terbuat dari pucuk teh saja atau ditambah satu sampai dua helai daun di bawah pucuk. Pucuk teh ini dipanen saat pagi hari, sebelum pucuk daun mekar (terbuka) atau saat masih menguncup. Pucuk teh seperti ini masih memiliki sedikit bulu putih, makanya teh ini diberi nama white tea.
Setelah dipetik, daun teh dikeringkan. Proses pengeringan daun teh pada white tea dilakukan secara alami, yakni di bawah sinar matahari. White tea termasuk jenis teh yang produksinya tidak bisa banyak karena hanya menggunakan pucuk teh pilihan. Rasa dari tehnya ini ringan, memiliki sedikit aroma kacang, dan terkadang disertai aroma bunga dan manis buah.
2. Yellow tea
Pada zaman kekaisaran di Cina, yellow tea disajikan hanya untuk para kaisar. Warna kuning sendiri adalah warna kaisar. Tidak heran jika teh ini merupakan jenis yang langka. Hingga hari ini, meski pun era kekaisaran telah berlalu, produksi yellow tea tetap tidak banyak. Teh ini memiliki citarasa antara teh putih dan teh hijau.
Yellow tea dibuat dengan cara yang sangat mirip dengan teh hijau. Teh ini sama-sama berasal dari kuncup dan daun pertama atau dua daun pertama tanaman teh. Kemudian daun yang telah dipetik, dijemur di bawah sinar matahari agar layu. Lalu di sangrai untuk menonaktifkan enzim yang menyebabkan oksidasi pada daun. DominoQQ
Hanya saja, pada yellow tea, setelah penyangraian atau pengukusan, daun akan ditutup. Sehingga, lingkungan daun yang hangat, basah, dan tertutup ini mendorong terjadinya beberapa proses oksidasi ekstra dan memungkinkan terjadinya sedikit proses fermentasi. Penutupan atau wrapping juga memungkinkan daun untuk melepaskan dan menyerap kembali kelembapan. Proses ini menyebabkan daun teh menjadi kuning.
3. Teh hijau
Daun untuk teh hijau dibuat tanpa dibiarkan teroksidasi. Oksidasi sendiri merupakan proses interaksi antara daun teh dengan udara yang menyebabkan daun menjadi lebih gelap. Perubahan ini terjadi berkat bantuan aktivitas suatu enzim yang terdapat pada daun teh. Proses ini mirip dengan yang terjadi pada apel yang telah dipotong dan berubah menjadi cokelat.
Teh hijau terbuat dari kuncup muda dan dua daun teh pertama. Setelah daun teh dipetik lalu melewati proses pelayuan, daun teh langsung di-steam, atau dikeringkan dengan cara dipanggang atau disangrai. Ketika daun dipanaskan, enzim yang membantu proses perubahan menjadi nonaktif. Oleh karena itu kemungkinan proses oksidasi akan terhenti, sehingga daun teh tetap hijau.
4. Oolong tea (antara hijau dan hitam)
Teh oolong merupakan teh yang proses pengolahannya berada di antara teh hijau dan teh hitam. Teh ini berasal dari tanaman camellia sinensis varietas sinensis dan memiliki citarasa yang bervariasi, tergantung proses pembuatannya. Bisa segar, creaminess, nuttiness, hingga manis dan fruitness.
Teh oolong terbuat dari tiga daun teh teratas. Daun-daun ini dipetik ketika keadaannya tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Ketika ini, daun akan lebih lebar. Secara umum, pembuatan oolong akan melewati proses pemetikan daun teh. Lalu pelayuan, pengadukan daun, proses oksidasi, kemudian fixing, rolling atau penggulungan daun, lalu terakhir drying dan roasting.
Pelayuan berlangsung beberapa jam di bawah sinar matahari. Setelah layu, daun diaduk. Baru setelahnya proses oksidasi pada daun dimulai. Daun pada oolong akan dibiarkan teroksidasi sebagian, biasanya antara 10–85 persen. Proses ini menghasilkan warna teh antara hijau dan hitam. Setelah oksidasi yang diinginkan tercapai, proses dihentikan dengan cara pemanasan dan pengeringan.
5. Black tea (dark/red tea)
Black tea merupakan jenis teh yang paling banyak diproduksi, terutama di Indonesia. Daun seduhannya berwarna hitam, sedangkan larutan hasil seduhnya berwarna merah. Oleh karena itu, di Cina teh ini biasa disebut juga teh merah atau hong cha.
Secara umum teh hitam akan melewati tahap pemetikan daun, kemudian pelayuan, penggulungan daun, oksidasi, dan terakhir pengeringan atau pemanasan. Daun yang dipetik untuk membuat teh jenis ini berasal dari tunas atau pucuk dan daun muda camellia sinensis.
Proses oksidasi pada teh hitam biasanya dibiarkan hingga daun nyaris teroksidasi sepenuhnya, yakni antara 90–95 persen. Proses ini membuat cita rasa teh hitam begitu kuat.
Teh memang selalu menjadi topik yang menarik untuk kita bahas, ya. Nah, dari kelima jenis teh berdasarkan warna di atas, mana teh yang ingin kamu coba? Atau jika kamu penikmat teh, manakah yang paling kamu suka?
0 Komentar