Looking For Anything Specific?


5 Makanan Lezat yang Selalu Hadir di Hari Raya Etnis Tionghoa

DoyanMakan66 - Etnis Tionghoa memang telah menyebar di seluruh penjuru dunia sejak zaman dahulu. Salah satunya di Indonesia. Makanan khas dari etnis Tionghoa dikenal dengan rasanya yang lezat dan cocok di semua lidah.

Selain makanannya, kebudayaan etnis Tionghoa juga dikenal dengan perayaannya yang besar-besaran. Beberapa di antaranya bahkan menjadi festival atau pesta rakyat di berbagai kalangan.

Ngomong-ngomong soal festival kebudayaan, pasti belum afdol jika tidak disandingkan dengan makanan khas etnis Tionghoa. Makanan tersebut hanya ‘manggung’ di saat perayaan itu lho. Makanan seasonal ini memiliki makna khusus pula, seperti bisa mendatangkan kebaikan dan menolak marabahaya. Berikut lima makanan seasonal yang biasanya ada di setiap hari besar etnis Tionghoa.

1. Kue Keranjang saat merayakan tahun baru China (Imlek)

Tahun baru China merupakan perayaan awal tahun bagi etnis Tionghoa. Lampion dan pernak-pernik serba merah digantungkan di rumah-rumah. Keluarga besar berkumpul untuk bersilahturahmi, makan bersama, dan puncak kegiatan yang paling ditunggu-tunggu anak-anak yaitu pembagian angpao!

Ada aturan khusus untuk hidangan imlek ini. Beberapa makanan dianggap tabu, dan ada juga yang dipercaya memberikan nasib baik. Salah satunya kue keranjang yang selalu ada di rumah masyarakat etnis Tionghoa saat merayakan imlek. Kue kerajang melambangkan kemakmuran dan peningkatan dalam diri. DominoQQ

Kue keranjang sekilas mirip dengan makanan khas Indonesia, dodol yang manis dan kenyal. Bahan dasarnya adalah tepung ketan dan gula merah. Kue yang berbentuk seperti keranjang ini bisa dihidangkan untuk dimakan secara langsung, namun ada juga yang mengkonsumsinya dengan cara digoreng atau dikukus.

2. Lontong Cap Go Meh yang biasanya manggung saat Festival Cap Go Meh

Festival Cap Go Meh disebut juga festival lampion di kalangan internasional. Sesuai namanya, Cap Go Meh berarti 15 hari setelah perayaan tahun baru Imlek dan merupakan penutupan dari hari raya imlek. Tujuan perayaan ini adalah untuk menghormati dewa tertinggi Dinasti Han, dan juga untuk mendoakan orang tua. Dibandingkan perayaan imlek, Cap Go Meh biasanya dirayakan lebih meriah dengan penampilan tari naga, barongsai, dan banyak penampilan lainnya.

Untuk makanan yang dihidangkan kurang lebih sama dengan perayaan imlek, namun saat Festival Cap Go Meh, ada satu hidangan campuran Indonesia yang tak boleh dilewatkan. Yup, apalagi kalau bukan Lontong Cap Go Meh. Lontong dalam hidangan ini dibuat dengan bentuk panjang dari bungkusan daun pisang. Lontong yang panjang dipercaya bisa memberikan panjang umur bagi orang yang memakannya.

3. Kue bulan dalam rangka Festival Zhong Yuan Jie (Mid Autum Festival)

Festival Zhong Yuan Jie dikenal dengan nama internasional Mid Autum Festival dirayakan setiap tanggal 15 bulan ke 8 kalender China. Konon katanya, festival ini untuk merayakan pengorbanan permaisuri Chang’e yang dikenal juga sebagai roh bulan. Festival ini ditandai dengan bulan purnama yang terang. Jika dikaitkan dengan basis pertanian, festival ini juga merupakan perayaan panen raya di China.

Kue bulan mutlak hukumnya untuk ada saat perayaan festival ini. Memiliki bentuk bulan seperti bulan, kue ini melambangkan kebulatan dan keutuhan. Bahan dasarnya ada tepung, minyak, air abu, dan golden sirup. Dipadukan dengan isian yang beragam, biasanya berupa pasta kacang, telur asin, dan banyak lagi isian modern sekarang ini.

4. Bakcang, saudara lemper yang manggung saat Festival Peh Cun

Festival Peh Cun dirayakan setiap tahun pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan China (dihitung setelah perayaan imlek). Konon perayaan ini untuk mengenang jasa kematian Wu Zixu dan Qu Yuan. Festival ini juga ditandai dengan lomba perahu naga yang biasanya dilaksanakan untuk memperingati Festival Peh Cun.

Hidangan bakcang dengan bentuk segituga di keempat sisi sekilas berkonsep seperti makanan khas Indonesia, Lemper. Namun, bakcang memiliki isi beragam. Ada versi manis dan ada juga versi asin. Beberapa isian populer bakcang seperti, kuning telur asin, dagin babi, dan jamur. Hidangan berbentuk limas segitiga ini baru boleh dikonsumsi setelah keluarga melakukan sembahyang.

5. Ronde untuk merayakan Festival Dong Zi Tjie

Di China, setiap tanggal 22 Desember dirayakan sebagai festival Dong Zi Tjie atau kita kenal juga dengan sebutan festival ronde. Festival ini untuk merayakan awal musim dingin atau titik balik. Masyarakat etnis Tionghoa membuat makanan bola-bola dengan warna warni yang cerah bernama Tang Yuan. Tang Yuan memang serupa dengan ronde yang dikenal di Indonesia.

Hidangan ini terbuat dari tepung ketan dengan isi beragam, seperti labu, dan wijen hitam. Etnis Tionghoa di Indonesia biasanya membuat dengan versi lokal yaitu ronde dengan isi kacang tanah yang manis. Makanan yang biasanya dikonsumsi saat festival ini melambangkan keutuhan keluarga dan mendatangkan rezeki.

Kelima makanan di atas memang seringnya ditemukan di saat perayaan besar saja, namun sekarang ini bisa dibeli sepanjang waktu juga kok. Kalau favoritmu yang mana nih?

Posting Komentar

0 Komentar