DoyanMakan66 - Nasi kuning adalah salah satu kuliner nasi favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih dengan warna kuning menyala, semakin lezat karena disantap bersama aneka lauk di sampingnya. Nasi kuning sangat lekat dengan beberapa tradisi dan perayaan penting di Indonesia.
Meski dikenal berasal dari Pulau Jawa, nasi kuning mudah banget ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sarat makna dan nilai filosofis, inilah lima fakta nasi kuning yang wajib kamu tahu.
1. Sudah ada sejak zaman Kerajaan Hindu Kuno
Nasi kuning sudah ada sejak era kerajaan-kerajaan Hindu berkuasa di Indonesia. Nasi kuning dibuat sebagai persembahan rasa syukur masyarakat kepada dewa dewi penguasa alam semesta.
Nasi ini juga menjadi menu wajib pada setiap acara adat atau upacara keagamaan. Pada kepercayaan masyarakat Hindu, warna kuning dianggap sebagai simbol kemakmuran. SahabatQQ
Untuk memasak nasi kuning, masyarakat biasanya menggunakan kunyit sebagai pewarna alami. Selain memberikan warna, kunyit juga memberikan aroma dan rasa khas pada nasi kuning
2. Memiliki nilai filosofis yang kental
Tradisi membuat nasi kuning saat acara tertentu, ternyata tak berhenti di era kerajaan hindu saja. Setelah Islam mulai memasuki Indonesia, nasi kuning tetap diterima dan menjadi menu utama pada acara keagamaan/syukuran. Hal ini tak lepas juga dari peran Sunan Kalijaga sebagai penyebar agama islam di Pulau Jawa saat itu. Beliau, menerima dan memodifikasi sajian nasi kuning, kemudian beliau mencetaknya ke dalam bentuk kerucut atau gunungan yang disebut tumpeng.
Nilai filosofis dari bentuk gunungan adalah hubungan manusia terhadap Tuhan. Sedangkan lauk dan jajan pasar yang beragam menjadi simbol kemajemukan masyarakat Indonesia. Hal tersebut pernah diungkapkan oleh Cak Nun dalam salah satu ceramahnya, lho.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
3. Menu utama dalam acara kuningan umat Hindu di Bali
Nasi kuning tak hanya memiliki nilai istimewa bagi masyarakat Jawa. Di Bali, nasi kuning menjadi hidangan wajib saat acara Kuningan berlangsung.
Kuningan merupakan salah satu hari raya umat Hindu. Dalam perayaan ini nasi kuning disajikan di atas tebog dengan aneka lauk di dalamnya. Nasi kuning menjadi simbol kemakmuran dalam acara umat Hindu tersebut. Karena kuning adalah warna yang dianggap sakral oleh masyarakat hindu di Bali.
Selain kuning, ada warna lain yang sangat sakral dan banyak mendominasi pada acara atau perayaan umat hindu yaitu hitam merah dan putih.
4. Dianggap sakral oleh masyarakat Gorontalo
Selain di Pulau Jawa dan Bali, nasi kuning juga menjadi hidangan istimewa bagi masyarakat Gorontalo. Nasi kuning menjadi sajian wajib dalam pada acara adat mohile dua yang berlangsung di salah satu kota besar Sulawesi tersebut.
Nasi kuning dianggap sakral dan menjadi syarat wajib dalam acara mohile dua yang bertujuan untuk meminta doa pada penjaga hutan/pulohuta. Saat acara berlangsung, nasi kuning akan ditata bersama daun sirih, pinang, tembakau, dan nasi merah.
5. Menu sarapan favorit masyarakat Indonesia
Nasi kuning menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap acara maupun tradisi masyarakat Indonesia, termasuk saat perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Nasi kuning terhidang sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Indonesia. Selain itu nasi kuning juga menjadi menu utama pada perayaan ulang tahun seseorang.
Tak hanya menjadi hidangan dalam acara khusus, kuliner nasi yang lezat ini mudah banget ditemukan setiap harinya sebagai menu sarapan, lho. Biasanya nasi kuning disajikan bersama kering tempe, telur, timun, abon dan lainnya.
Sudah ada sejak dulu, nasi kuning menjadi simbol ungkapan rasa syukur manusia kepada Tuhan atas semua peristiwa baik yang terjadi dalam kehidupan mereka. Selain karena makna yang melekat di dalamnya, nasi kuning memiliki rasa lezat yang khas sehingga membuat orang jatuh cinta.
Kalau kamu, suka juga gak sama olahan nasi ini? Agen Domino99
0 Komentar